MEDAN - Kasus dibongkarnya sindikat judi togel (toto gelap) di Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara oleh Deninteldam I/Bukit Barisan pada Sabtu (12/8/2023) lalu, masih berbuntut panjang.
Persoalannya juga semakin ramai setelah S (38), koordinator lapangan (Korlap) Judi Togel yang dibekuk mengaku telah diintimidasi saat interogasi di Markas Deninteldam I/BB.
Pernyataan S ini langsung dibantah Kapendam I/BB, Kolonel Inf Rico J Siagian, SSos, saat menggelar konperensi pers di Media Center Kodam I/BB, Jln Rotan No.1 ABC Medan Petisah, Jumat (18/8/2023).
"Tidak benar ada intimidasi apalagi intervensi. Pernyataan S dalam video kedua itu jelas Hoaks. Dan beredarnya video itu kita yakin bukan sebagai upaya menciderai sinergitas TNI-Polri, " tegas Kolonel Rico didampingi Komandan Deninteldam I/BB, Letkol Inf Jontrayanto Gultom dalam konperensi pers tersebut.
Dijelaskan Kolonel Rico, setelah S dibekuk dan diinterogasi di Markas Deninteldam I/BB, dirinya langsung diserahkan ke Polres Stabat.
Bahkan dua warga sipil, AA (67) sebagai juru tulis, dan AS (47) sebagai pembeli nomor togel, serta Aipda JPH, oknum Polisi di Polsek Stabat sebagai koordinator wilayah Kecamatan Stabat yang diikut dibekuk, juga diserahkan ke Polres Langkat.
"1x24 jam kita langsung serahkan mereka semua ke penyidik Kepolisian. Bahkan saat tahu ada oknum Polisi yang terlibat, kita juga langsung koordinasi ke Propam Polda Sumut. Jadi, sekali lagi tidak benar ada intimidasi ataupun pengancaman seperti pengakuan S dalam video keduanya, " urai abituren Akmil 1997 itu.
Kolonel Rico juga menjelaskan, dirinya telah mengecek kebenaran video kedua S itu ke Polres Langkat. Hasilnya benar bahwa video itu Hoaks.
Apalagi Kapolres Langkat bersama Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba juga telah mengklarifikasi langsung ke Dandeninteldam I/BB, dan berjanji akan mengusut siapa penyebar video Hoaks tersebut. "Jadi, kita tunggu hasil penyidikan pihak Polres Langkat tersebut, " ungkap Kolonel Rico.
Setoran ke Koramil
Begitu juga soal pengakuan S yang telah menyetor sebesar Rp1, 5 juta ke Koramil di jajaran Kodim 0203/Langkat melalui Bripka HG
Menurut Kolonel Rico, itu hanya sebatas pengakuan S. Karenanya, perlu keterangan dari Bripka HG yang kini diperiksa penyidikan Kepolisian, sehingga kalau benar, maka Kodam I/BB akan segera melakukan pemeriksaan.
"Intinya, kita belum bisa menindaklanjuti, karena kita masih butuh keterangan dari Kepolisian yang melakukan pemeriksaan kasus ini, " pungkas Kolonel Rico.
Diberitakan sebelumnya, operasi judi togel ini bisa berlangsung lancar karena ada setoran (uang koordinasi) sebesar Rp25.000.000 per bulan yang dikirim S kepada Iptu HS, oknum Polisi di Polres Langkat. Pengiriman terakhir kepada Iptu HS pada 7 Agustus 2023 melalui rekening BRI a/n LS.
S juga mengungkap, "uang sogok" setiap bulan juga diberikannya ke oknum Polisi di Polsek Stabat, dan Polsek Secanggang, serta Koramil di jajaran Kodim 0203/Langkat melalui Bripka HG.
Untuk Polsek Stabat sebesar Rp5 juta, Polsek Secanggang Rp3 juta, dan Koramil sebesar Rp1, 5 juta. (***)